Rabu, 09 September 2009

Planar Geometric Projections

Planar geometric projection adalah suatu teknik penggambaran objek dengan cara menentukan titik proyeksi, atau proyektor, dengan media penggambaran berupa plain-view, atau bidang datar. Planar geometric berbeda dengan non-planar geometric, dimana pembentukan objek dilakukan dengan membuat kurva geometri, sedangkan pada planar pembetuntukan objek dilakukan dengan cara membuat garis lurus dari titik proyeksi terhadap titik objek viewplan. Adapun jenis-jenis dari planar geometric adalah:

1. Parallel Projection
Subclass pertama dari planar geometric adalah parallel projection, yang merupakan teknik proyeksi planar dengan cara menentukan suatu titik proyeksi atau proyektor pada titik infinite atau titik tak hingga. Hal ini mengakibatkan penggambaran objek akan paralel dengan objek sesungguhnya, dan kamera terletak diantara proyektor dengan objek, sehingga titik proyeksi tidak terlihat. Parallel projection didasarkan pada pendekatan penggambaran objek pada sisi sumbu koordinat XYZ dengan rasio penggambaran yang lebih realistis. Terdapat dua jenis subclass parallel projection, yaitu:

    1.1. Orthographic
    Orthograpic projection merupakan proyeksi penggambaran gambar secara tegak lurus terhadap sumbu koordinat objek dari titik proyektor. Hal ini menyebabkan penggambaran objek untuk area tertentu dengan sumbu yang berbeda akan memiliki hasil yang berbeda pula. Orthograpic projection dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

        1.1.1. Multiview Orthographic
        Merupakan teknik orthograpic satu arah, yaitu penggambaran objek dengan cara menempatkan kamera proyektor pada titik tegak lurus terhadap salah satu sumbu koordinat, baik X, Y maupun Z. Hal ini menyebabkan pencitraan gambar akan berbentuk dua dimensi, dengan sisi pandang bagian depan, atas, atau samping, tetapi dengan teknik multiview juga kita bisa bisa mengilustrasikan gabungan dari ketiga sudut pandang tersebut menjadi sebuah pencitraan tiga dimensi. Dari penggabungan diatas, maka hasil dari pencitraan multiview orthographic akan menghasilkan empat sudut pandang, yaitu atas, depan, samping, dan tiga dimensi.

        1.1.2. Axonometric
        Axonometrix merupakan orthograpic projection dengan menggambungkan ketiga sumbu koordinat XYZ, menjadi ilustrasi objek yang tiga dimensi. Dalam axonometric sudut pembentukkan dan rasio penggambaran akan dihitung berdasarkan jenis axonometric yang digunakan, adapun jenisnya adalah: 

                1.1.2.1. Isometric
                Merupakan teknik axonometric dengan mengambarkan objek dengan sudut yang sama untuk setiap sumbu koordinat XYZ, yaitu sebesar 120 derajat. Rasio penggambaran juga akan sama, sehingga objek akan memiliki tingkat realitas yang besar.

                1.1.2.2. Dimetric
                Merupakan teknik axonometric dengan pendekatan terhadap dua sumbu koordinat. Duat sudut pada dua sumbu koordinat harus sama, karena dibuthkan rasio yang sama pada dua jarak sumbu koordinat. Akibat dari rasio dua sumbu tersebut, maka penggambaran objek akan mengabaikan rasio terhadap satu sumbu koordinat, yang bisa menyebabkan objek menjadi lebih kecil atau lebih besar dari rasio sebenarnya.

                1.1.2.3. Trimetric
                Merupakan teknik axonometric dengan cara membuat rasio perbandingan bebas terhadkap ketiga sumbu koordinat, yang mengakibatkan terbentuknya tiga rasio yang berbeda antar sumbu koordinat. Pada Trimetric, pengguna akan secara bebas menentukan sudut dan jarak objek pada setiap sumbu koordinatnya, sehingga banyak digunakan dalam metode desain grafis.
               
    1.2. Oblique
    Oblique parallel projection adalah sebuah teknik pemetaan suatu objek pada ruand grafis, dengan cara memperhitungkan sudut kemiringan proyektor terhadap objek, Perbedaan oblique dengan othographic adalah pemetaan sudut pandang proyektor terhadap benda tidak tegak lurus, melainkan miring dengan sudut kemiringan tertentu. Terdapat dua subclass dari oblique projection, yaitu:

        1.2.1. Cavalier
        Merupakan perhitungan teknik oblique projection dengan sudut kemiringan alpha pada sumbu koordinat sebesar 45 derajat, menghasilkan objek dengan skala pada salah satu sumbu akan mengalami pembiasan semu. Kelemahannya adalah hasilnya akan kurang realistis, karena salah satu sisi objek akan lebih panjang dari posisi awal. Teknik ini banyak digunakan oleh para mekanika, atau desain mesin.
       1.2.2. Cabinet
        Merupakan teknik proyeksi dengan sudut alpha hasil dari arctan(2) atau sebesar 63,4 derajat sehingga membentuk objek dengan panjang rasio 2:1 dari rasio seharusnya. Efeknya adalah pada salah satu sisi objek akan terlihat lebih pendek, tetapi memiliki tingkat realistis yang tinggi sehingga banyak digunakan oleh pata arsitek dan desain grafis.
       

2. Perspective Projection
Teknik planar projection kedua adalah perpective projection, merupakan teknik pemetaan objek dengan menempatkan titik proyeksi atau proyektor pada bidang tampak, atau titik proyeksi terletak diantara objek dan kamera, sehingga letak titik proyeksi ada pada kondisi finite atau berhingga. Perspektive projection banyak dipakai dalam dunia artistik, advertising, dan arsitektur, karena memiliki kualitas tampilan yang sangat realistis, dan artistik. Terdapat tiga subclass yang memiliki perbedaan sudut pandang, yaitu:

    2.1 One-Point
    Merupakan teknik perspektif dengan menempatkan satu titik lenyap pada satu titik tertentu sehingga menjauhi titik proyeksi dengan arah yang homogen. Efek dari satu titik lenyap ini, maka satu sumbu koordinat akan direpresentasikan secara paralel terhadap titik proyeksi.

    2.2 Two-Point
    Merupakan teknik perspektif dengan menempatkan dua titik lenyap pada dua sumbu koordinat yang berbeda, sehingga menghasilhan objek dengan arah proyeksi dua arah. Efek dari dua titik lenyap ini adalah dua sisi objek pada sumbu koordinat akan diproyeksikan secara paralel terhadap titik proyeksi. Teknik ini sering dipakai oleh para arsitektur, desain grafis, dan artis desain lain, karena memiliki efek realistis yang lebih besar.

    2.3 Three-Point
    Merupakan teknik perpektif dengan menempatkan tiga titik lenyap pada masing-masing sumbu koordinat, yang menghasilkan objek dengan tiga sudut pandang perpektif, dengan ketiga sumbu direpresentasikan secara paralel. Efek dari three-point perspektive ini sering dipakai oleh para seniman artistik untuk menghasilkan efek pencahayaan dati titik lenyapnya, karena memiliki efek artistik yang lebih besar.

sumber:

khfkhdfkhfkhf

hjfkhfkutvktkutk kutkutku kutkgkut v utkutk
 

Resources

test juga nih

test

text lagi

Site Info

site info

Cari Blog Ini

tahkieu.blogspot.com Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template